Ppt download disini !!!
Pdf download disini !!!
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
2.1
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
2.2
Jenis-jenis
pembelian
2.3
Fungsi-fungsi
yang Terkait dalam Pembelian
2.4
Prosedur Pembelian
2.4.1
Prosedur Pembelian Tunai
2.4.1.1 Dokumen Pembelian Tunai
2.4.1.2 Pencatatan Pembelian
2.4.1.3 Pelaporan Pembelian
3.1
Prosedur
Pembelian Tunai pada PT Himalaya
3.2
Fungsi-fungsi
yang Terlibat pada Saat Pembelian Tunai di PT Himalya
3.3
Dokumen
Pembelian Tunai di PT Himalaya
4.1
Kesimpulan
Pdf download disini !!!
SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN TUNAI PT HIMALAYA
Ditujukan untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Dosen Pembimbing : Suryana,SE
Dosen Pembimbing : Suryana,SE
Disusun
Oleh :
Kelompok :1
|
||
Kelas:2-MI-4
|
||
Anggota
|
:
|
Heru Hermansyah
|
Iman Firmansyah
|
||
Kamal Mustopa
|
||
Siti Nurjanah
|
||
Trian Nugraha
|
Politeknik Komputer Niaga LPKIA
Program Studi Manajemen Informatika
Konsentrasi Manajemen Informatika
Bandung
2012
Program Studi Manajemen Informatika
Konsentrasi Manajemen Informatika
Bandung
2012
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrohmanirrohim.
Dengan memanjatkan do'a dan puji syukur kehadirat Allah SWT serta sholawat
serta salam tercurahkan ke junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas pada mata Sistem Informasi Akuntansi dengan judul SIA
Pembelian Tunai di PT Himalaya.
Adapun penulisan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak yang membantu menyelesaikan
makalah ini.
Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Orang tua yang
senantiasa memberikan dorongan maupun dukungan baik moril maupun materil yang
sangat memotivasi bagi kami untuk terus belajar dan berkarya.
2.
Dosen Pengantar SIA yang telah
memberikan gambaran mengenai SIA
sehingga memudahkan kami dalam penyusunan makalah ini.
3.
Rekan
sekelompok yang membantu dan mendorong serta memberikan informasi yang sangat
diperlukan dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
4.
PT Himalaya
yang telah memberikan Informasi tentang SIA pembelian tunai secara rinci sehingga
membantu kami dalam peneyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran,
pendapat serta saran – saran yang berguna demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Bandung, 30
Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar
Gambar
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2 BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Informasi Akuntansi Pembelian
2.2 Jenis-jenis pembelian
2.3 Fungsi-fungsi yang
Terkait dalam Pembelian
2.4 Prosedur Pembelian
2.4.1 Prosedur Pembelian Tunai
3 BAB III PEMBAHASAN
3.1 Prosedur Pembelian Tunai pada PT
Himalaya
3.2 Fungsi-fungsi yang
Terlibat pada Saat Pembelian Tunai di PT Himalya
3.3 Dokumen Pembelian Tunai di PT Himalaya
4 BAB IV Penutupan
4.1 Kesimpulan
5 Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem Akuntansi pembelian
digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan
oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua yaitu
pembelian tunai dan pembelian kredit. Sistem akuntansi pembelian ini diterpkan
dalam perusahaan manufaktur. Dalam suatu perusahaan terdapat banyak kegiatan
dan kegiatan tersebut membutuhkan banyak informasi dan pihak-pihak yang terkait
berperan penting didalamnya. Dalam perusahaan besar khususnya perusahaan dagang
dan industri pembelian merupakan kegiatan yang rutin terjadi dalam satu
periode, sehingga perusahaan harus membuat suatu sistem untuk mengatur
pembelian. Tetapi pembelian yang sering dilakukan oleh perusahaan yaitu
secara kredit.Pembelian merupakan sistem aplikasi siklus pengeluaran yang
umum.Sistem aplikasi pembelian mencakup prosedur-prosedur pemilihan
pemasok, permintaan, pembelian, penerimaan dan pengotorisasian. Model
sistem aplikasi pembelian mencakup pemisahan fungsi-fungsi permintaan,
pembelian, penerimaan, utang dagang dan buku besar. Prosedur pemilihan
pemasok yangmemadai merupakan faktor penting dalam keterpaduan seluruh sistem
aplikasi pembelian.Dalam perusahaan yang kecil, pendebitan yang timbul
dari transaksi pembelian terutama bersumber dari penerimaan kas dalam
perusahaan yang besar pendebitan yang timbul dari transaksi
pembelian dari register bukti kas keluar (voucher register) atau jurnal
pembelian dan dari distribusi pembelian dari pemasok.
Oleh karena dalam makalah ini akan dibahas mengenai SIA pembelian tunai.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Proses Pembelian tunai di PT Himalaya?
2.
Fungsi-fungsi apa saja yang terkait dengan Pembelian Tunai di
perusahaan PT Himalaya ?
3.
Dokumen – dokumen apa saja yang di gunakan ?
1.3
Tujuan
Tujuan dari pembahasan dalam
makalah ini di harapkan bisa membantu pembaca untuk mengetahui hal-hal tentang
SIA Pembelian Tunai.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Menurut Krismiaji dalam bukunya yang
berjudul “Sistem Informasi Akuntansi”, mengatakan bahwa :
“Sistem
informasi akuntansi adalah sebuah system yang memprose data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan
memproses bisnis”.
Menurut Soemarso
SR dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Suatu Pengantar”,
pembelian adalah :
“Pembelian
adalah proses transaksi antara pihak yang membutuhkan atau mengolah aktiva
produktif, barang dagangan dan barang jasa lainnyadengan pihak supplier, dimana
transaksi tersebut dapat dilakukan tunai maupun kredit dengan atau tanpa
syarat”.
Dari
definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi Pembelian adalah sebuah system yang memproses data dan transaksi
antara pihak yang membutuhkan atau mengolah aktiva produktif, barang dagangan,
dan barang jasa lainnya dengan pihak supplier.
2.2
Jenis-jenis
pembelian
Jenis-jenis pembelian menurut La Midjan dan Azhar
Susanto dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi
Akuntansi” adalah sebagai berikut :
1.
Pembelian
secara kontan
Yaitu
pembelian dilaksanakan secara cash dan carry.
2.
Pembelian
secara kredit
Pembelian
yang mendapat fasilitas pembayaran yang lebih dari satu bulan.
3. Pembelian secara tender
Pembelian
yang dilaksanakan apabila menyangkut nilai yang cukup besar.
4. Pembelian dengan cara impor
Pembelian
yang menggunkan prosedur impor dengan memanfaatkan L/C (Letter Of Credit).
5. Pembelian di pasar berjangka
Pembelian
untuk barang-barang yang telah memiliki standar kualitas yang ditawarkan di
pasar berjangka, selain telah terjamin juga menutup kemungkinan kerugian adanya
kenaikan harga (hegding).
6. Pembelian secara komisi
Peberian
barang bersifat titipan atas barang-barang yang terjual yang kemudian dibayar.
7. Pembelian secara cicilan (Leasing)
Suatu
cara pembelian dimana harga atas barang dibayar secara mencicil setelah
diperhitungkan bunga bank.
8. Pembelian kontrak
Suatu
pembelian dengan menggunakan prosedur kontrak yang memuat hak-hak dan kewajiban
masing-masing pihak.
9. Pembelian melalui perantara
Suatu
jenis pembelian yang menggunakan komisioner atau makelar sebagai perantara
dalam pembelian dan untuk jasa yang mereka berikan kepada penerima
komisi/provisi.
Sedangkan menurut Mulyadi,
dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi”jenis-jenis pembelian itu dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu :
a.
Pembelian
local adalah pembelian dari pemasok dalam negeri
b.
Pembelian
impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri
2.3
Fungsi-fungsi
yang Terkait dalam Pembelian
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang
berjudul “Sistem Akuntansi “ fungsi yang terkait dalam
pembelian adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Gudang
Bertanggung
jawab untuk mengajukan permintaan pengadaan material sesuai dengan posisi
persediaan yang ada di gudang dan untuk menghimpun barang yang telah diterima
oleh fungsi penerimaan.
2. Fungsi Pembelian atau Pengadaan
Bertanggung
jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menetukan pemasok yang
dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok
yang terkait.
3. Fungsi Penerimaan
Bertanggung
jawab untuk menerima barang dengan terlebih dahulu mengecek mutu dan jumlah
barang yang dipesan oleh fungsi pembelian.
4. Fungsi Akuntansi
2.4
Prosedur Pembelian
Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik apabila mempunyai
prosedur pembelian yang efektif dan efisien. Prosedur pembelian
menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul “Sistem
Akuntansi” secara garis besar prosedur dalam sistem akuntansi pembelian
terdiri dari 6 prosedur yang meliputi :
1.
Prosedur
Permintaan Pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang
mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat permintaan
pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk
barang-barang yang langsung pakai, fungsi yang memakai barang mengajukan
permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat
permintaan pembelian.
2.
Prosedur
Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok
Dalam prosedur ini , fungsi
pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada para pemasok
untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian
yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasokbarang yang diperlukanoleh
perusahaan.
3.
Prosedur
Order Pembelian
Dalam prosedur ini, fungsi pembelian
mengirimkan surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan
memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan.
4.
Prosedur
Penerimaan Barang
Dalam prosedur ini, penerimaan
melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas dan mutu barang yang diterima
dari pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan
penerimaan barang dari pemasok tersebut.
5.
Prosedur
Pencatatan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi
memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian (surat order
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok).
6.
Prosedur
Distribusi Pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di debet dari
transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
2.4.1
Prosedur Pembelian Tunai
a. Bagian
Gudang atau bagian yang membutuhkan barang memeriksa stok barang (pada kartu
gudang).
Jika
persediaan menunjukan batas minimal maka bagian gudang membuat Surat Permintaan
Pembelian (SPP) sebanyak 2 lembar, SPP lembar 1 diserahkan ke bagian pembelian
dan SPP lembar 2 diarsip sementara.
b. Bagian
Pembelian
Berdasarkan
surat permintaan pembelian yang diberikan oleh bagian gudang, maka bagian
pembelian membuat Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) sebanyak 2 lembar.
SPPH lembar 1 diberikan kepada supplier, SPPH lembar 2 diarsip tetap. Jika supplier telah menjawab penawaran harga
yang perusahaan ajukan, maka supplier mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH).
c.
Bagian Penerimaaan
Menerima
SOP (surat order pembelian) lembar 2 dari bagian pembelian,menerima faktur
barang (FB) dan Surat Jalan Barang (SJB) bersama barang dari supplier, kemudian
memcocokan SOP lembar 2, FB, SJB dengan barang.
d.
Bagian Keuangan
Setelah
menerima SOP lembar 2, LPB lembar 2, SJB dan FB dari bagian penerimaan barang
yang akan diotorisasi, kemudian membuat Surat Tanda Terima Pembayaran (STTP)
sebanyak 3 lembar. Lembar 1 dikirim ke pemasok sedangkan STTP lembar 2, SOP
lembar 2, LPB (laporan penerimaan barang), SJB dan FB dikirim ke bagian akuntansi,
STTP lembar 3 diarsip.
e.
Bagian Akuntansi
Menerima STTP
lembar 2, SOP lembar 2, LPB lembar 2, SJB, FB dari bagian keuangan yang akan
dicocokkan dan selanjutnya melakukan penjurnalan.
2.4.1.1 Dokumen Pembelian Tunai
Dokumen merupakan bukti-bukti untuk pencatatan transaksi pembelian
dan sebagai dasar pembuatan laporan. Dokumen-dokumen yang penting
dalam fungsi pembelian menurut Mulyadi dalam bukunya yang
berjudul “Sistem Akuntansi” adalah sebagai berikut :
1.
Surat
Permintaan Pembelian
Merupakan formulir yang diisi oleh
fungsi gudang atau pengguna untuk meminta melakukan pembelian
barang. Surat permintaan pembelian dibuat dalam rangkap dua untuk
setiap permintaan. Satu lembar untuk fungsi pembelian dan tembusannya untuk
arsip gudang atau pengguna.
2.
Surat
Permintaan Penawaran
Dokumen ini digunakan untuk meminta
penawaran harga barang yang pengadaannya tidak berulang kali, yang menyangkut
jumlah rupiah pembelian besar.
3.
Surat
Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan
barang kepada supplier yang dipilih. Dokumen ini terdiri dari dari
berbagai tembusan dengan fungsi sebagai berikut :
a. Surat Order Pembelian
Dokumen
ini merupakan tembusan surat order pembelian yang dikirim kepada pemasok order
resmi.
b. Tembusan Pengakuan Untuk Pemasok
Dikirim
kepada pemasok kemudian diminta tanda tangan dari pemasok tersebut dan dikirim
kembali ke perusahaan sebagai bukti telah diterima dan disetujui order
pembelian dan kesanggupan pemasok memenuhi janji pengiriman barang sesuai yang
tercantum dalam dokumen.
c. Tembusan Bagian Unit Permintaan
Dikirim
pada fungsi yang meminta atau pengguna bahwa barang yang diminta telah dipesan.
d. Arsip Tanggal Penerimaan
Disimpan
dalam pembelian yang memuat tanggal penerimaan barang yang diharapkan.
e. Arsip Pemasok
Disimpan
oleh fungsi pembelian menurut nama pemasok.
f. Tembusan Fungsi Penerimaan
Dikirim
ke fungsi penerimaan sebagai otoritas untuk menerima barang yang spesifikasi
sama dengan dokumen tersebut.
g. Tembusan Fungsi Akuntansi
Dikirim
kepada fungsi akuntansi sebagai mencatat kewajiban yang timbul.
4.
Laporan
Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi
penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima sudah sesuai dalam
surat order pembelian.
5.
Surat
Perubahan Order
Jika terjadi perubahan, misalnya
kuantitas, jadwal penyerahan, spesifikasi atau penggantian hal lain.
6.
Bukti
Kas Keluar
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dasar
pencatatan selain itu berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dan untuk
membayar utang.
2.4.1.2 Pencatatan Pembelian
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian,
menurut Mulyadidalam bukunya yang berjudul “Sistem
Akuntansi” adalah sebagai berikut :
1.
Register
Fungsi Kas Keluar
Jika dalam pencatatan utang
perusahaan menggunakan voucher payable procedure. Jurnal yang digunakan untuk
pencatatan transaksi pembelian adalah register bukti kas keluar.
2.
Jurnal
Pembelian
Jika dalam pencatatan utang
perusahaan menggunakan account payable procedure, jurnal yang digunakan untuk
mencatat transaksi pembelian adalah jurnal pembelian.
3.
Kartu
Utang
Jika dalam pencatatan utang,
perusahaan menggunakan account payable procedure, buku pembantu yang digunakan
untuk mencatat uang kepada pemasok adalah kartu utang.
4.
Kartu
Persediaan
Dalam sistem akuntansi pembelian, kartu pesediaan ini
digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.
2.4.1.3 Pelaporan Pembelian
Pelaporan merupakan suatu alat yang diajukan kepada
pimpinan, untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang
diberikan. Sistem pelaporan menurut La Midjan dan Azhar
Susantodalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” adalah
sebagai berikut :
1.
Laporan
perkembangan harga atas barang-barang yang penting bagi perusahaan
Laporan ini memuat berbagai barang
atau persediaan yang penting dan menentukan berikut harganya.
2.
Laporan
analisis bonofiditas supplier
Berisi laporan mengenai berbagai
supplier berikut kondisi atas bonofiditas antara lain pernah tidak melaksanakan
berbagai kewajibannya.
3.
Laporan
barang-barang yang dibutuhkan berikut posisi persediaannya
Berisi laporan posisi persediaan
atas barang-barang yang diperlihatkan pada setiap periode dengan menyebutkan
jenis, tipe dan jumlah barang.
4.
Laporan
atas order pembelian yang telah dibuat tetapi barang belum diterima
Laporan ini memuat order pembelian
yang telah dibuka dan dikirim kepada supplier tetapi barang belum diterima,
laporan harus menunjukkan tanggal barang harus diterima.
5.
Laporan
analisis atas kualitas barang yang dibeli
Memuat laporan barang-barang yang
dibeli dan diterima berikut hasil analisa, bagian penerima atas barang
tersebut.
6.
Laporan
atas kontrak-kontrak pembelian yang telah dibuat berikut penerimaan barang
Berisi laporan kontrak-kontrak pembelian yang telah dibuat
dengan menyebutkan nomor kontrak dan jumlah barang yang telah diterima.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Prosedur
Pembelian Tunai pada PT Himalaya
1. Bagian
Gudang / Bagian Yang Membutuhkan Barang
Kepala gudang memerikasa stok barang (pada kartu
gudang), jika persediaan menunjukan
batas minimal maka bagian gudang membuat Memo Permintaan Pembelian (MPP)
sebanyak 2 lembar, MPP lembar 1 diserahkan ke bagian pembelian dan MPP lembar 2
diarsip tetap.
2. Bagian
Pembelian
Berdasarkan surat permintaan pembelian yang
diberikan oleh bagian gudang, maka bagian Pembelian membuat Surat Order
Pembelian (SOP) sebanyak 3 lembar, SOP lembar 1 dikirim ke supplier, SOP lembar
2 ke bagian penerimaan barang dan SOP lembar 3 diarsip tetap.
3. Bagian
Penerimaan Barang
Menerima SOP lembar 2 dari bagian pembelian.
Menerima Faktur Barang (FB) dan Surat Jalan Barang (SJB) bersama barang dari
supplier. Kemudian mencocokan SOP lembar 2, FB, SJB dan barang. Membuat Laporan
Penerimaan Barang sebanyak 2 lembar. Menyerahkan LPB lembar 1, FB, SJB dan SOP
lembar 2 kebagian keuangan, sedangkan LPB lembar 2 diarsip tetap.
4. Bagian
Keuangan
Setelah menerima SOP lembar 2, LPB, FB, SJB dari
bagian penerimaan barang yang akan ditandatangani sebagai otorisasi pembayaran
yang selanjutnya bagian keuangan akan membuat Surat Tanda Terima Pembayaran
(STTP) sebanyak 2 lembar. STTP lembar 1 bersana SOP, LPB, FB dan SJB dikirim ke
bagian akuntansi, sedangkan STTP lembar 2 dikirim ke pemasok.
5. Bagian
Akuntansi
Setelah menerima STTP
lembar 1, SOP, LPB, FB, SJB dari bagian keuangan maka selanjutnya bagian
akuntansi akan melakukan penjurnalan.
3.2
Fungsi-fungsi
yang Terlibat pada Saat Pembelian Tunai di PT Himalya
a. Fungsi Gudang
b. Fungsi Pembelian
c. Fungsi Penerimaan Barang
d. Fungsi Keuangan
e. Fungsi Akuntansi
3.3
Dokumen
Pembelian Tunai di PT Himalaya
1. Memo
Permintaan Pembelian (MPP)
2. Surat
Order Pembelian (SOP)
3. Faktur
Barang (FB) dan Surat Jalan Barang (SJB) (dari Suplier)
4.
Laporan Penerimaan Barang (LPB)
5.
Surat Tanda Terima Pembayaran (STTP).
BAB IV
Penutupan
4.1
Kesimpulan
SIA
di PT Himalaya sudah sesuai dengan prosedur dan fungsi-fungsi yang harus
terlibat ketika terjadi pembelian tunai juga saling berhubungan dan saling
bekerja sama satu sama lain. Di antara fungsi-fungsi yang terlibat di antaranya
:
a.
Fungsi
Gudang
b.
Fungsi
Pembelian
c.
Fungsi
Penerimaan Barang
d.
Fungsi
Keuangan
e.
Fungsi
Akuntansi
Dokumen
yang harus ada diantaranya :
1.
Memo Permintaan Pembelian (MPP)
2.
Surat Order Pembelian (SOP)
3.
Faktur Barang (FB) dan Surat Jalan
Barang (SJB) (dari Suplier)
4.
Laporan Penerimaan Barang (LPB)
5.
Surat Tanda Terima Pembayaran (STTP).
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi.2010.Sistem
Akuntansi.edisi 3.jakarta:Salemba Empat.
http://yantytaufik009.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar